Penyebab : Fusarium spp.
Bio-Ekologi Patogen :
• Menginfeksi udang di t
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj47k_SkWquP9n1siC4b-8400RYiWOkrA7tv0mSmguh29WyH6noTsh89YbBJ1xyazsB-JwhQ6dnaVlaviI0sGe_gCKaXAb8D1dzRCve49J75qi1R7H39HAT7XOUYK07PhEf_boIGD_eeK9O/s200/1.jpg)
• Prevalensi infeksi lebih tinggi pada lahan tambak yang persiapannya kurang baik, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan yang kurang sempurna.
• Pada infeksi akut, hifa cendawan ditemukan pula pada bagian tubuh lainnya.
• Mortalitas yang terjadi terutama karena gangguan terhadap proses ganti kulit (moulting).
Gejala klinis :
• Cenderung menginfeksi pada bagian insang, menimbulkan inflamasi yang intensif hingga terjadi melanisasi sehingga insang berwarna hitam (sering disebut penyakit insang hitam/black gill disease).
• Organ lain seperti kaki jalan & renang serta ekor udang mengalami kerusakan, bahkan terputus.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRtc-CUb0t5MQ0-V1gEYPiY4niizuPznlbnjHYybz7K0yufTzIS564pdXG7iQQPeFhnu4lWwVAFSvIX1P2W-9-Mtgla8TNanETzc-EjUkJDUMBFbb453OHTUT16bCkG5x_EJ50zfOgfGA0/s200/2.jpg)
• Pada bagian tubuh lain sering ditemukan adanya luka atau gejala seperti terbakar, dll.
Diagnosa :
• Pengamatan secara mikroskopis, terutama pada organ insang ditemukan adanya makrokonidia cendawan.
. Isolasi pada media semi solid (agar), dan diidenfikasi secara morfometris.
Pengendalian :
• Persiapan petak tambak secara sempurna, terutama pembuangan bahan organik dan pengeringan dasar tambak.
• Menghindari penumpukan bahan organik dalam media pemeliharaan, melalui penggunaan mikroba esensial atau probiotik dan/atau frekuensi penggantian air yang lebih tinggi.
• Penggunaan bahan kimia/desinfektan di tambak tidak efisien.
sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dirjen. Perikanan Budidaya,2010